BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

2013/05/07

BERBEKAS


BERBEKAS 

Rintik hujan dan awan kelabu,
Hari baru, kabut yang baru...
Terhenyak aku kan cepatnya waktu,
Memutarbalikkan dunia yang takkan pernah ada dalam telapak tanganku...

Hari itu.....
Waktu dan detik itu.....
Andai bilik jendela hatiku tak terbawa arus hasrat,
Andai logikaku melampaui emosiku...
Akankah aku menginjakkan kakiku di tanah seberang?
Menjalani kisahku yang dihiasi selingan warna pelangi....

Garis garis halus terpapar jelas melekuk di setiap seluk wajah pucatku
Ingatkan ku akan usiaku yang berangsur memasuki masa uzurku...
Anak cucuku yang t'lah dipinang lelaki,
Lelaki abal abal pada usianya yang masih belasan tahun...
Mengusik realita,
Memateraikan  legenda cinta para remaja....
Selagi memohon restu pada buah hatiku,
Dirinya menitikkan air mata...
Anak itu, gadis yang tak lagi perawan...

Aku yang tak sempatkan diriku mewariskan amanatku...
Berharap tiada beban ketika sampai ajalku...
Namun anak itu melukiskan masa laluku,
Ketika deras air mataku juga tak kunjung habis.....

Bukanlah nasib yang tak terelakkan,
Bukanlah salah dia ataupun orang sekitarku,
Hanya saja aku yang memilih pilihan itu.....
Cinta itu tidaklah buta,
Hawa nafsu yang membutakan...
Kuselami setiap kata kataku,
Bagai luka yang membekas,
Lebih kusesali diriku yang kurang memperhatikan  anak cucuku...

Penyesalan demi penyesalan itu,
Menggetarkan resonansi nada yang menghanyutkan...
Generasi ku maupun kemudian,
Masalah ini tak hanyalah sampai di sini......

Rintik-rintik dosa

Rintik- rintik dosa 

Insan ini berhentik sejenak
Merenungkan kultur dunia yang kian meruak...
Menengking sisa-sisa terang dari semua aparat negara...
Kekelaman dengan perisai berduri
Tegak berdiri dengan cengkraman dari malaikat di alam nirwana

Hitam berkabut menutupi setiap lapisan atmosfer
Tak hanya lapisan dunia, tak hanya alam semesta,
Namun sampai  bilik jendela hati....
Rintik bulatan air suci di dalam bulatan bumi 
tak menguras pasang air laut yang bergejolak dalam lubuk hati insan ini.....

Apa gerangan yang ditawarkan dunia ini??
Kelaziman bukanlah lagi pilihan...
Jentikan jari yang mengetuk gendang telinga ini..
Gusar menggelitik hati tuk hentikan perang tembus pandang yang terus datang tanpa diundang....

Bukan cerita dongeng, bukan alunan puisi
Hanya curahan hati
seorang prajurit tanpa perlawanan
ataupun kerendahan hati 

Tergerumus dalam jurang kemanusiawi-an
Tak hanya malaikat ataupun semua makhluk mistik 
Semuanya kian memuja apa yang ditawarkan dunia, 
bahkan insan ini haus akan semua bentuk dosa..

Denting petang yang kian menusuk,
Membakar lapisan tubuh hingga menjadi buih,
Kawanku,  tak hanya harta, tak hanya dahaga, yang minta tuk dipuaskan...
Jiwa dan raga penghuni bumi kini t'lah digerogoti rintik- rintik dosa