Senyuman sungging yang ada pada wajah lesuku,
Menggambarkan samaran kepedihan yang ada pada
jiwa lemahku,
Membayangkan kisah kini yang tak seperti
dulu,
Ketika mereka masih memelukku erat dalam
tidurku…
Apa daya diriku, membuat mereka menyayangiku?
Setiap detik dan hari, mereka curahkan untuk
sekedar hal fana,
Kekerasan dan kepedihan pada setiap wajah
mereka, yang mengiris luka dalam hatiku…
Buatlah aku berguna, wahai dunia, buatlah aku
hadir bagi mereka…
Ku menghentakkan kaki ke lantai dingin bambu
kamarku,
Menginjak lembaran baru, memohon pada bintang
di langit awan kelabu hari itu,
Sekian lama ku berdoa setiap malam, memohon
agar mereka kembali untukku,
Tak pernah sekelibat ku pikir, agar mereka
bisa kembali menyayangiku…
Keberadaan mereka disisiku, sunggulah cukup
untukku,
Raut kerut wajah yang hilang dari pada mereka
adalah kebahagian tak ternilai bagi hatiku…
Sekian lama ku berharap, sekian lama ku
menunggu aliran waktu,
Ku selingkan jari-jariku, menatap langit,
membendung deras air mataku…
Mimpiku membawaku kembali kepada masa laluku,
Tawa bahagia menghias wajah mereka,
Bagaikan juta pelangi menghias hatiku saat
itu,
Inginku sering dalam lintasan benakku, tuk
diam membisu, dibawa alam mimpi bersama kebahagiaan masa lampau…
Aku menyayangi mereka,
Orang tuaku tercinta,
Ku ingin mendekap mereka dalam pelukku,
Sungguh ku haus akan kasih mereka dalam
hidupku…
Tapi jika insan ini terlalu banyak meminta,
Mohon hamba tuk memiliki satu pinta,
Ku ingin mereka tahu bahwa aku ada,
Ku ingin mereka tahu bahwa ku mencintai
mereka…
Sekedar klise drama di atas bukanlah basa
basi munafik biasa,
Hanya sekedar perasaan diriku yang sungguh merindukan
dekapan kasih sang orang tua..
Hanya sekelibat perasaan gundah dan pahitnya
dunia yang meliputi hatiku
Menyanyangi dan disayangi menjadi satu
permohonan keramat dalam hatiku…
0 comments:
Post a Comment