RESENSI BUKU NON-FIKSI, PESAN INDAH
AYAH BUNDA
IDENTITAS EKSTRINSIK BUKU
Judul :
Pesan Indah Ayah Bunda
Penulis : Eidelweis Almiru
Penerbit : Zettu
Cetakan : I (Kesatu), 2013
Tebal Halaman : 200 Hlm.
Jumlah Bab : 33 bab
Ukuran Buku : 13 x 19cm
Harga Buku : Rp. 25.000,00
ISI POKOK BUKU:
Charlie
Chaplin dan Ibrahim adalah dua contoh ayah yang dibahas dalam buku karya
Eidelweis Almiru tersebut. Kisah-kisah nyata dari berbagai belahan dunia
digabungkan menjadi satu untuk menceritakan kembali mengenai istilah pesan
sejati dan kekal dari orang tua kepada anak-anaknya. Buku tersebut juga
mengupas lebih lanjut mengenai peran ayah sebagai pemilik cinta yang tidak
pernah nampak, dan bunda sebagai pemilik cinta yang selalu ada di sisi sang
anak.
Ketiga
puluh tiga bab, terutama bab pertama, menceritakan Charles Chaplin, sebagai seorang
ayah yang telah sampai pada ajalnya. Dirinya kemudian menitipkan pesan cinta
terakhir yang mengingatkan kepada anaknya betapa pentingnya itu untuk selalu
bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diberikan, serta untuk tidak lupa
juga menyisihkan sebagian dari apa yang dimilikinya kepada orang di luar sana
yang sangat membutuhkan.
Pada
akhir bab, buku “ Pesan Indah Ayah Bunda” kemudian menceritakan kisah nyata
dari Banta Berensyah, orang miskin yang kemudian menjadi kaya setelah ia mampu
menemukan pesan ketabahan sang ibu. Banta Berensyah menyadari bahwa kata-kata
bundanya adalah doa kuat untuk dirinya saat sang anak membutuhkannya. Dirinya
kemudian juga mendalami pesan ibunya yang memiliki makna bahwa semangat dan
kesabaran bisa berbuah manis dengan berkata pasrah iklhas dan dengan menerima
semua keputusannya tanpa menyikapinya dengan putus asa.
Penilaian
& Rekomendasi
Ayah pemilik cinta
dengan pesan diamnya, sedangkan ibu pemilik cinta dengan suara lembutnya. Novel
ini secara unik menarik perhatian para pembaca buku, bahkan dari judulnya yang
memiliki nuansa nostalgia. Pesan Indah Ayah Bunda ini bermanfaat untuk
memulihkan kembali pikiran masyarakat Indonesia yang sekarang ini lebih
cenderung bersifat materialistis tanpa ada belas kasihan. Buku ini lebih lanjut
dapat menginspirasi para pembaca, bahkan sampai menitikkan air mata dengan
kumpulan-kumpulan kisah nyatanya yang dapat menyentuh lubuk hati setiap pembaca.
Selain itu, buku ini juga ditunjang dengan sajian bahasanya yang lugas dan tak
kalah menarik dari buku-buku non-fiksi lainnya.
Di balik keunggulannya,
buku ini juga terdapat kekurangan didalamnya yakni, pesan yang tersirat di
dalam buku ini lebih relevan untuk mereka yang beragama muslim karena terdapat
nasehat- nasehat yang menuju kepada Al-Quran, seperti pesan Luqman Al Hakim
kepada anaknya di dalam buku tersebut. Kata-kata di dalam buku yang cukup berat
mempersempit jumlah para pembaca yang terjangkau, terutama bagi mereka yang
berumur di bawah 18 tahun akan menemukan kesulitan dalam mengerti isi buku.
Di samping itu, buku “Pesan Indah Ayah
Bunda” ini bermanfaat untuk memperluas perspektif para pembaca, sehingga mereka
dapat menempatkan diri mereka masing- masing dalam peran ayah, ibu ataupun
sebagai anak. Setiap anggota keluarga memiliki peran-perannya sendiri yang
harus dipenuhi demi mencapai satu keluarga yang harmonis. Oleh karena itu, buku
ini pun sangat disarankan untuk para pembaca buku, terutama bagi mereka yang
muslim dan berumur 18 tahun ke atas. Dan, alangkah baiknya jika buku ini dibaca
bab per bab sehingga isi yang terirat lebih dapat didalami maknanya.