Ku tanya hatiku jika kau merasakan hal yang
sama,
Ku tahu jawabanmu, tak peduli apa yang kau
rasa…
Sunggu aneh hatiku, berdegup kencang
melihatmu,
Matamu bersinar bagai rembulan menyelimuti
hati kelamku…
Kata orang inilah rasa yang dinamakan
‘cinta’,
Namun kelak hatiku berkata ini hanylah
sekedar rasa,
Karena ketika ku liat kau tuk ke dua kalinya,
Bilik hatiku membisu tak rasakan yang sama….
‘Ku jatuh cinta pada lelaki lain.’, itu yang
ku rasa,
Tapi jujur ku takut kehilangan dirimu dari
bagian hidupku….
Rasa bimbang menyeliputi hatiku,
Apakah aku sungguh sekejam itu?
Ku tahu aku bukanlah manusia sesempurna itu,
Kini baru ku sadari aku hanyalah sekedar
kejam dan tak berperasaan…
Demi cinta lain itu, ku dapat menghilangkanmu
dari bagian hatiku,
Demi cinta lain itu, ku tak peduli jika
takdir seakan mengancamku,
Demi cinta lain itu, ku tak peduli jika dunia
mencaci makiku,
Demi cinta lain itu, ku relakan seluruhnya
untuk apa yang ada di hatiku…
Ku malu menatap dunia,
Kepalaku merunduk, hatiku memberontak,
Salahkah aku, Jika ku memiliki rasa?
Kepalaku merunduk, hatiku bertanya
Kian tak bergeming, dunia membisu,
Semua menatap tajam ke arah tertuju pada
diriku,
Bencilah aku wahai serpihan memori cinta,
Diriku memang tak layak untuk kau cinta…