BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

2013/01/12

SELINTAS AWAN KELABU di DALAM BILIK HATIKU...



Sekilas kulihat sosok bayanganmu,
Cukup tiga detikku, tuk membuatmu menjadi bagian hatiku…
Ku lepaskan raguku dan segala bimbangku,
Melihat dirimu, detak jantungku…

Ku berdiam memakai setelan biruku, menyelimuti diriku, membisu melihat awan kelabu…
Seakan dunia berteriak menangis, membasahi raga dan jiwaku,
Ku lipat tanganku ke dalam sakuku,
Berdebar cepat hatiku mengetahui kau di sampingku…

Ironis hidupku, cerita dongengku,
Kau tak mengenalku, demikian juga diriku…
Bagaimana ku suka padamu, tak terbesit jawaban dalam benakku,
Senyum sunggingku, ketika kau berada dekat denganku…


Menunggu waktu di stasiun kereta, seperti biasa adanya…
Melipat tanganku, melihat ke arah berbeda, bagai sebuah klise drama…
Ku yang selalu memperhatikan gerak gerikmu, seakan memandang ke atas, apa gerangan yang ada…
Ku tadahkan wajahku, kembali melihat awan kelabu, lengkapi hatiku, membasahi jiwaku…


Ku membasahi bibirku, menyampingkan kedua tanganku,
Berharap kau melihatku, merasakan hal yang sama seperti diriku…
Hari ke hari tak pernah sirna rasaku pada dirimu,
Semakin dalam ku merasakanmu, berjuta kupu-kupu seakan merasuki hatiku…

Sinar rembulan tak pernah sebinar hari itu,
Ku lihat dirimu, sampai binaran bola matamu…
Cahaya mu yang terpantul dalam binaran jendela kereta itu,
Dekapan hangat matamu, membuat luluh hatiku…

Pernahkah kau merasakan cepatnya debaran hatimu?
Ku rasa ini tak wajar, setiap kali ku lihat dirimu…
Pernahkah kau tersenyum lebar tak bisa mengendalikan raut wajahmu?
Ku rasa ku tak normal, setiap kali ku lihat senyumanmu…

Aku tahu ini gila, ku bahkan tak pernah berbicara padamu…
Aku tahu ini gila, kau bahkan seakan tak pernah mengetahui keberadaanku…
Tapi apa geranganku, peri cinta memanahkan panah yang salah ke dalam hatiku…
Yang kini ku rasa hanyalah dirimu, yang ada di biji mataku hingga lubuk hatiku sampai seluruh bagian hidupku hanyalah sungguh dirimu…




Waktu bergilir tak membuatku ragu,
Tetap ku suka keberdaanmu ketika kau di sampingku…
Sering ku mainkan melodi cinta di dalam benakku,
Harapku dikau dan diriku dapat menjadi lebih dekat dari pada hari itu…

Tangisan bumi kembali membasahi raga dan jiwaku,
Ku lipat tanganku, merapikan rambutku…
Melihat kau tak ada di sekitarku,
Hatiku takut bercampur bimbang, menunggu kedatanganmu…

12 Januari, cukup pada hari itu,
Buat hatiku hancur berkeping-keping melihat ketiadaanmu…
Tak mampu aku menahan amarah dan sedihku,
Kenapa dirimu bukanlah diriku…

Apa gerangan dunia membeci aku?
Amarah menyeliputi hatiku, ku bahkan tak sempat tuk katakan salam pembukaku…
Apa takdir sungguh mengenyampingkanku?
Tak taukah, ku sungguh menyukainya, sedikit lagi, padahal ku hanya butuh sedikit lagi dari waktu itu…





Diam membisu, bagaikan patung, mata kosongku…
Ku lihat buku diari sosok orang itu, tangisan air mataku kini membasahi duniaku…
“Sungguh tidakkah aneh bagaimana dunia mempermainkan kita?”
“Bagaimana bisa ku rasakan cinta saat ku bahkan tak pernah menyapanya?”
“Lihatlah diriku, apa yang bisa ku tawarkan untuknya?”
“Hatiku gundah, apa lagi yang bisa kuperbuat?”
“12 Januari, hari yang ku tunggu-tunggu…”
“Menanti hari ini, sekian abad rasanya ku siapkan hatiku untuknya.”
“ Ku janji pada awan kelabu, ku akan menyapanya di stasiun itu.”
“Sungguh ku suka padanya, sang perempuan dengan setelan biru itu, yang selalu menadah ke atas langit, yang selalu kuperhatikan, dia seakan memainkan senandung melodi cinta dalam benaknya, yang buatku semakin jatuh cinta padanya…”
Air deras mengalir dari ujung bilik jendela hatiku,
Tak mampu ku untuk menampung rasa sesak dadaku…
Cukup bertahun-bertahun ku persiapkan hatiku,
Sungguh dunia, tak bisakah kau menunggu waktu?

Aku diam membisu, menatap awan kelabu,
Menadahkan kepalaku, mengharapkan tangisan dunia waktu itu, menenggelamkanku ke dalam alam mimpiku, jauh ke dalam bilik hati sosok bayangan dirinya dan diriku…





2013/01/07

SUNGGUH KU SUKA PADAMU



Seperkian detik, ku menjetikkan jari,

Melihat alam sekitarku, awan kelabu menyeliputi…
Hati geranganku, hanyalah dikau dalam hati,
Merasuki seluk beluk benakku, kini jauh ke dalam bilik mimpi….

Hati gundahku, apakah ku salah?
Melawan waktu dan takdir, kata patah hatiku…
Tak karuan debaran jantungku, sungguh ku bodoh,
Mungkin benar, sungguh kau bukanlah untukku…

Ku tak tau jika ku suka atau cinta padamu?
Ku tak tau apakah ku menginginkan atau memerlukanmu?
Tapi satu hal yang ada pada dirimu yang sekarang hadir di hatiku,
Ku suka akan sosok bayanganmu dalam hati dan benakku…

Diriku bertanya apa makna mata kosongmu,
Seakan peri cinta tak memihak diriku tapi dirimu…
Jujur ku ingin mengehempaskan amarah dan kepedihan hatiku,
Tapi apa gerangan? Ku terlalu menyukaimu…

Nama sosok lain yang yang kau sebut, buat gundah hatiku,
Namun kesedihanmu, lebih menghancurkan seluruh raga jiwa diriku…
Sunggu kata maafmu, meluluhkan hatiku,
Jujur sekali lagi karena ku terlalu menyukaimu…

Ku bertanya pada bayangan cermin diriku,
Apakah ku layak tuk memilikimu?
Sekelibat pikiranku buatku ragu,
Tapi menyukaimu adalah kesempatan terindah dalam hidupku…

Rasa suka ini yang lebih baik ku pendam jauh ke dalam anganku,
Sekian rasa lainku, yang berkelibat dalam bilik jendela hatiku…
Rasa rinduku yang mengikuti gelombang arus waktu,
Kini jujur sungguh, ku merindukanmu…

Tak peduli detik, menit, dan jam untuk mengetahui perasaanku,
Sosok bayanganmu membuat hatiku mengetahui ada apa pada diriku…
Sungguh kian kau mengerti arti dirimu dalam bagian hatiku,
Sungguh ku terlalu menyukai  keberadaanmu dalam hidupku….

Ku terlalu menyukaimu, sungguh ku suka padamu….

2013/01/04

I HOPE YOU LOVE ME BACK




Your facial appearance that seems unsolved,
My persisting heart that yearns for the days ahead,
Wishes and hopes which used to be mine has vanished,
The so-called amazing feeling called ‘love’ is what left me…

Doubts that you asked me to response,
Tears of this defenseless heart is all I can offer…
Heartless heart of mine might caused you despair,
Yet, this love of mine feels truly true…

Regrets and mistakes will always bind me,
Loves and compassions would only be tales,
Cold-hearted fates trail my silhouette,
Suffocating the ashen shadow of mine…

You’re not the one that I hope you would be,
You’re a guy more than I wish u to be,
You’re another guy approaching the chamber of my emotions,
Yet my heart isn’t as it used to be, it’s longing for the sadness and grief that my past used to has…

The melody that echo unceasingly,
Like the shade of yours which stuck in my mind…
Desires that have always been in my heart,
Wanting to love you for recurrently times,

Never-ending story of yours, and mine,
You’re always get to see what’s outside and inside of me,
Know me better, than I would have known about me,
Simply loving you is not as simple as that…

Following my heart unknowingly,
It seems that I have loved you more than I had before…
It seems that I like you a little bit more uncertainly,
For the way I am now, I hope you love me back....